
Jumlah korban tewas akibat Topan Kalmaegi di Filipina meningkat menjadi 66 orang pada hari Rabu (5/11). Penduduk provinsi Cebu merupakan yang paling parah dilanda banjir dahsyat yang dipicu oleh Topan Kalmaegi.
Banjir terparah yang disebut belum pernah terjadi sebelumnya, telah melanda kota-kota besar dan kecil, menyapu mobil, truk, dan bahkan kontainer pengiriman besar.
Cebu menyumbang 49 korban jiwa, kata wakil administrator pertahanan sipil Rafaelito Alejandro dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio lokal DZMM. Dia pun mengonfirmasi jumlah keseluruhan korban.












